Faktaterkini.co.id, Deli Serdang - Kejaksaan Negeri Deli Serdang menetapkan dua pejabat Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Deli Serdang sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi anggaran perjalanan dinas dan penghargaan atlet tahun anggaran 2024.
Kepala Kejaksaan Negeri Deli Serdang, Mochamad Jeffry, S.H., M.Hum., melalui Kasi Intelijen Boy Amali, S.H., M.H., menyampaikan bahwa dua tersangka tersebut adalah Ismail, S.STP., MSP, selaku Kepala Disbudporapar, serta Munifa Suryani Harahap, SE, selaku bendahara pengeluaran pada instansi yang sama.
"Keduanya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pada kegiatan belanja perjalanan dinas biasa atlet, pelatih, serta pemantauan Pekan Olahraga Pelajar Provinsi Sumatera Utara (Popprovsu), dan belanja penghargaan atas prestasi atlet bukan Paralimpiade Nasional (Peparnas)," ujar Boy Amali dalam keterangan resminya, Selasa (20/5/2025).
Penetapan tersangka dilakukan setelah Kejaksaan Negeri Deli Serdang melaksanakan proses penyidikan berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: PRINT-02/L.2.14/FD.1/03/2025 tertanggal 3 Maret 2025.
Dalam proses penyidikan, ditemukan dugaan kerugian negara yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut mencapai Rp611.200.000.
Para tersangka disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 subsider Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana.
Untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut, keduanya kini resmi ditahan.
"Tersangka atas nama Ismail ditahan selama 20 hari di Rumah Tahanan Negara Kelas I Medan, sedangkan tersangka Munifa Suryani Harahap ditahan di Rumah Tahanan Negara Perempuan Kelas II A Medan. Penahanan ini berlaku sejak tanggal 20 Mei 2025," terang Boy.
Kejaksaan Negeri Deli Serdang menegaskan komitmennya dalam penegakan hukum secara adil dan humanis.
"Kami menghimbau masyarakat untuk tetap mempercayakan proses hukum yang ada. Kejaksaan juga akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait guna melakukan langkah-langkah lanjutan dalam proses penegakan hukum," kata Boy Amali.
"Bahwa hal ini harus menjadi potensi bersama, di mana masyarakat bersama-sama dengan Kejaksaan Republik Indonesia tetap bekerja sama dalam rangka penegakan hukum yang adil dan humanis untuk memberantas tindak pidana korupsi," sambungnya.
Kejaksaan Negeri Deli Serdang memastikan akan terus memberikan informasi terkini kepada publik terkait perkembangan penanganan kasus ini. (Redaksi)