Foto ; Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Urusan Air Retno Marsudi. (Foto: Instagram/@retno_marsudi)
Faktaterkini.co.id, Jakarta - Utusan
Khusus Sekjen PBB untuk Urusan Air Retno Marsudi menyatakan pelaksanaan
mandatnya dalam menyelesaikan persoalan air di tingkat dunia akan dilandasi
oleh tiga langkah pendekatan.
“Saya menyebutnya
Triple A, yaitu Advocacy (Advokasi), Align (Penyelarasan), dan Accelerate
(Percepatan),” ucap Retno dalam Pertemuan ke-40 UN-Water di New York, AS, pada
Senin, 4 November lalu.
Sebagaimana
pernyataan tertulis Kemlu RI yang dikutip Kamis (7/11/2024), Retno menegaskan
advokasi dengan pihak-pihak terkait akan memastikan komitmen politik diwujudkan
dalam tindakan nyata.
"Advokasi
sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa air menjadi agenda politik
tertinggi," kata Menteri Luar Negeri RI periode 2014-2024 itu.
Memajukan
keselarasan juga penting untuk memastikan pemangku kepentingan dan pihak lain
yang terlibat saling terjalin dalam mencapai tujuan bersama terkait penanganan
isu air, khususnya implementasi Strategi PBB untuk Air dan Sanitasi secara
menyeluruh, ujarnya.
Retno juga
menyoroti adanya kebutuhan mendesak bagi sistem PBB untuk memacu pelaksanaan
tugas di bidang air dan sanitasi serta menghindari sikap 'bekerja seperti
biasa' dalam kondisi yang genting seperti saat ini.
Ketiga langkah
tersebut penting, karena menurutnya, upaya penanganan air di dunia saat ini
dihadapkan pada dua kendala besar, yaitu keterbatasan sumber daya dan
keterbatasan waktu.
Dunia juga
menghadapi sejumlah tenggat dalam menyelesaikan permasalahan air dunia, di
antaranya Konferensi Air PBB pada 2026, tahap akhir Dekade Aksi Air pada 2028,
dan target pencapaian Agenda 2030.
Pertemuan
UN-Water, yang merupakan mekanisme koordinasi seluruh badan PBB bagi penanganan
isu air, berlangsung dua tahun sekali.
Pertemuan tahun
ini diselenggarakan pada 4-5 November 2024 dan dihadiri 130 peserta dari
seluruh anggota dan mitra UN-Water.
Keikutsertaan
Retno dalam pertemuan UN-Water merupakan tugas pertamanya sebagai Utusan Khusus
Sekjen PBB untuk Urusan Air sejak secara resmi memulai mandat pada 1 November
2024.
(Redaksi)